Andi Syahidan: BEM Harus Jadi Pionir Digitalisasi di Kampus

Andi Syahidan, inisiator pengembangan website BEM STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi, mengajak seluruh pengurus BEM periode 2023/2024 untuk semakin mel
Digitalisasi BEM: Langkah Nyata untuk Tingkatkan Kinerja Organisasi

Inovasi Digital untuk Organisasi Mahasiswa yang Lebih Efektif

Andi Syahidan, inisiator pengembangan website BEM STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi, mengajak seluruh pengurus BEM periode 2023/2024 untuk semakin melek digital. Dalam sebuah inisiatif yang patut diapresiasi, Andi mendorong agar BEM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan jangkauan organisasi.
"Di era digital seperti sekarang, organisasi mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan cepat. Digitalisasi bukan hanya sekadar tren, tetapi menjadi kebutuhan mutlak untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih efektif," ujar Andi.

"BEM Harus Jadi Pionir Digitalisasi di Kampus"

Mengapa Digitalisasi Penting bagi BEM?

Digitalisasi dapat membawa banyak manfaat bagi BEM, antara lain:

  • Efisiensi: Proses kerja menjadi lebih efisien dengan adanya sistem digital seperti website, aplikasi, atau platform kolaborasi online.
  • Transparansi: Informasi dapat diakses dengan mudah oleh seluruh anggota dan masyarakat kampus.
  • Jangkauan yang Lebih Luas: Kegiatan dan program BEM dapat dipublikasikan secara luas melalui media sosial dan website.
  • Kolaborasi yang Lebih Baik: Anggota BEM dapat berkolaborasi secara efektif meskipun berada di tempat yang berbeda.
  • Modernisasi Image: BEM akan terlihat lebih modern dan relevan dengan perkembangan zaman.

Contoh Penerapan Digitalisasi dalam BEM

Beberapa contoh penerapan digitalisasi dalam BEM antara lain:

  • Pembuatan Website: Website BEM dapat digunakan sebagai pusat informasi, pendaftaran kegiatan, dan sarana komunikasi.
  • Penggunaan Media Sosial: Akun media sosial BEM dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kegiatan, berinteraksi dengan mahasiswa, dan membangun komunitas.
  • Aplikasi Mobile: Pengembangan aplikasi mobile dapat memudahkan akses anggota terhadap informasi dan layanan BEM.
  • Sistem Informasi Manajemen: Sistem ini dapat digunakan untuk mengelola data anggota, keuangan, dan kegiatan BEM.

Tantangan dan Solusi

Meskipun digitalisasi menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti:

  • Keterbatasan Sumber Daya: Tidak semua BEM memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan digitalisasi.
  • Keterampilan Digital: Tidak semua anggota BEM memiliki keterampilan digital yang memadai.
  • Perubahan Kebiasaan: Membudayakan penggunaan teknologi digital dalam organisasi membutuhkan waktu dan usaha.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Andi menyarankan agar BEM:

  • Membentuk Tim IT: Tim ini bertugas mengelola dan mengembangkan sistem digital BEM.
  • Melakukan Pelatihan: Seluruh anggota BEM perlu diberikan pelatihan dasar tentang teknologi digital.
  • Berkolaborasi dengan Pihak Luar: BEM dapat bekerja sama dengan pihak luar, seperti mahasiswa IT atau alumni, untuk mendapatkan bantuan teknis.

Kesimpulan

Digitalisasi merupakan langkah penting bagi BEM STISIP Widyapuri Mandiri untuk tetap relevan dan efektif dalam menjalankan tugasnya. 

Dengan dukungan dari seluruh anggota dan pemanfaatan teknologi yang tepat, BEM dapat menjadi organisasi mahasiswa yang lebih modern dan inovatif.
LihatTutupKomentar